Wednesday, 17 September 2014

Kerajaan Kuru

Wilayah kekuasaan kerajaan Kuru

Kuru adalah nama dari persatuan suku Aryan di utara India yang muncul pada pertengahan periode Weda (1200 SM-850 SM) dan berkembang menjadi sebuah kerajaan pertama yang tercatat di India (1000 SM). Kuru menjadi kekuatan politik yang dominan dan pusat budaya pada pertengahan Weda selama pemerintahan Parikshit dan Janamejaya.
Suku atau bangsa Kuru terbentuk pada masa pertengahan periode Weda sebagai hasil dari aliansi dan penyatuan antara suku Bharata dan Puru. Dengan pusat kekuatan di wilayah Kuruksherta, Kuru membentuk pusat politik pertama dan menjadi dominan sekitar 1200-800 SM. Ibukota pertama Kuru adalah Asandivat, diidentifikasi sebagai Assandh dalam Haryana. Literatur selanjutnya mengacu pada Indraprastha (Delhi) dan Hastinapura sebagai kota utama bangsa Kuru.
Atharwaweda memuji Parikshit , "Raja Kuru" sebagai penguasa agung yang kerajaanya maju dan makmur. Sumber catatan Weda yang lain seperti Sathapatha Brahmana memperingati putra dari Parikshit, Janamejaya sebagai penakluk besar yang melakukan ritual ashwameda (pengorbanan kuda).

Silsilah Keluarga Dinasti Kuru


  

Tuesday, 16 September 2014

Ashoka

Patung Ashoka

Ashoka Maurya secara umum dikenal sebagai Ashoka dan juga sebagai Ashoka The Great, adalah kaisar India dari dinasti Maurya yang memerintah hampir seluruh anak benua India dari Circa 269 SM sampai 232 SM. Salah satu kaisar India termashur yang wilayah kekuasaanya membentang dari pegunungan Hindu Kush di barat ke Bengal di timur dan meliputi hampir seluruh anak benua india kecuali wilayah yang sekarang disebut Tamil Nadu dan Kerala. Ibukota kekaisaranya adalah Pataliputra dengan ibukota provinsi di Taxila dan Ujjain.
Pada sekitar 260 SM Ashoka berperang dalam pertempuran paling berdarah dengan kerajaan Kalinga. Dia menaklukan Kalinga, yang dimana leluhur sebelum dia tidak pernah berhasil menaklukan Kalinga. Ashoka memeluk agama Buddha setelah menyaksikan kematian masal dalam peperangan melawan Kalinga. Satu hari setelah pertempuran usai, Ashoka pergi menjelajahi kota dan yang dia lihat hanyalah rumah yang terbakar habis dan mayat yang berserakan. Pemandangan tersebut membuat dia sakit dan menangis dalam monolog terkenal :
"Apa yang telah saya lakukan? Jika ini kemenangan, lalu seperti apa kekalahan? Apakah ini kemenangan atau kekalahan? Apakah ini kekesatriaan atau kebrutalan? Apakah sebuah keberanian membunuh anak dan wanita tidak berdosa? Apakah yang telah saya lakukan itu adalah memperluas kerajaan untuk kekayaan atau menghancurkan kerajaan lain untuk kemegahan? Seseorang kehilangan suaminya, anaknya, bayinya yang belum lahir....Apakah ini puing dari mayat-mayat? Apakah ini tanda dari kemenangan atau kekalahan? Apakah burung heriang, gagak, elang ini adalah pesan kematian?" 
Dalam pertempuran tersebut dilaporkan bahwa jumlah yang mati lebih dari 100.000 dan 150.000 dideportasi. Ashoka bepindah agama secara bertahap menjadi seorang penganut agama Buddha pada awal 263 SM. Dia kemudian mendedikasikan hidupnya dalam penyebaran agama Buddha ke seluruh Asia dan mendirikan banyak monumen penanda bagi kehidupan Buddha Gautama.
Ashoka memerintah selama sekitar empat puluh tahun. Legenda setempat mengatakan tubuhnya dikremasi selama tujuh hari dan tujuh malam. Setelah kematianya, Dinasti Mauriya bertahan hanya lima puluh tahun sampai akhirnya terpecah pada hampir di seluruh anak benua India. Ashoka banyak memiliki istri dan anak, namun banyak diantaranya hilang dan dilupakan sejalan dengan waktu.    

Bangsa Arya


Pahatan Batu Raja Persia Kuno
Arya berasal dari bahasa sansekerta yang berarti noble atau mulia. Para akademisi di zaman sekarang mengganti istilah Arya dengan Indo-Iranian dan Indo-European sedangkan Arya hanya mengacu pada Bahasa Indo-Aryan di Asia Selatan.
Dalam istilah iranian kuno, Arya mengacu pada etnik tertentu. Arya berarti bangsa yang menempati wilayah iran sekarang. Iranian sendiri berarti land of Arya atau tanah bangsa Arya. Sumber Persia lama juga menggunakan istilah Iranian. Sumber tersebut yang merupakan catatan perjanjian kuno berbahasa Persia dan sangat erat kaitanya dengan bahasa atau dialek yang banyak digunakan di Iran menyatakan dengan jelas bahwa Iranian merujuk pada bangsa Arya. Istilah Arya muncul pada inkripsi Persia lama dalam tiga konteks berbeda :
1. Sebagai nama bahasa Persia lama dalam inkripsi Darius The Great di Behistun
2. Sebagai nama latar belakang etnik keluarga Darius The Great dalam inkripsi di Naqsh-e-Rostam dan Susa dan Xerxes dalam inkripsi Perespolis
3. Sebagai nama definisi dari dewa bangsa Arya, Ahuramazda, dalam versi Elamite inkripsi Behistun   

Kerajaan Mughal

Benteng Agra Kerajaan Mughal
Pada masa kejayaanya kerajaan Mughal memerintah di wilayah yang sekarang disebut Afganistan, Balochistan, dan sebagian besar anak benua India antara tahun 1526 dan 1857. Kerajaan ini didirikan oleh pemimpin Mongol, Barbur, pada tahun 1526, ketika dia mengalahkan Ibrahim Lodi, Sultan Delhi terakhir dalam Pertempuran Panipat I. Kata mughal adalah versi Indo-Aryan dari Mongol. Agama rakyat Mughal adalah Islam.
Sebagian besar wilayah kerajaan ini merupakan hasil penaklukan Sher Shah pada masa Humayun, namun di bawah Akbar, kerajaan ini tumbuh pesat, dan terus berkembang sampai akhir pemerintahan Aurangzeb. Jahangir, anak Akbar, memerintah kerajaan ini antara tahun 1605-1627. Pada Oktober 1627 Shah Jahan, anak dari Jahangir mewariskan tahta dan kerajaan yang luas dan kaya di India. Pada abad tersebut, ini mungkin merupakan kerajaan terbesar di dunia. Raja Mughal Shah Jahan, memerintahkan pembangunan Taj Mahal antara tahun 1630-1653 di Agra, India.
Setelah kematian Aurangzeb pada tahun 1707, kerajaan ini mulai mengalami kemunduran, meskipun tetap berkuasa selama 150 tahun berikutnya. Pada 1739 dia dikalahkan oleh pasukan dari Persia yang dipimpin oleh Nadir Shah.

Taj Mahal dibangun oleh Jahangir

Alexander The Great

Alexander The Great atau Alexander III of Macedon adalah raja dari kerajaan Yunani kuno Macedon, anggota dinasti Agread. Lahir di Pella pada 356 SM, Alexander mewarisi tahta ayahnya, Philip II, pada umur dua puluh tahun. Dia menghabiskan waktunya sebagai raja dengan bertempur di Asia dan Afrika Utara, sampai umur 30, Dia mendirikan salah satu Kekaisaran terbesar dunia kuno yang wilayah kekuasaanya membentang dari Yunani ke Mesir dan Pakistan sekarang. Dia tidak terkalahkan dalam setiap pertempuran dan dianggap sebagai salah satu pemimpin militer paling sukses.
Selama masa mudanya, Alexander diajar oleh filsuf Aristoteles sampai umur 16. Ketika dia naik tahta ayahnya pada 336 SM, setelah Philip dibunuh, Alexander mewarisi kerajaan kuat dan sebuah tentara yang berpengalaman. Dia diberi penghargaan Generalship of Greece dan menggunkanya untuk meluncurkan rencana ekspansi militer ayahnya. Pada 334 SM, dia menyerang Kekaisaran Achamenid di Asia Minor dan memulai seri campaign sampai sekitar sepuluh tahun. Alexander menghancurkan kekuatan Persia dalam seri pertempuran paling menentukan terutama pertempuran Issus dan Gaugamela. Dia menggulingkan Darius III dan menaklukan seluruh Kekaisaran Persia pertama.
Bercita-cita untuk mencapai "end of the world and greater outer sea", dia menyerang India pada 326 SM, namun dipaksa untuk kembali oleh tentaranya. Alexander meninggal di Babylon pada 323 SM, kota yang akan dijadikanya sebagai ibukota kekaisaranya tanpa menyelesaikan rencana penaklukan Arabia. Tahun setelah kematianya, terjadi pertempuran yang mengakibatkan terpecahnya Kekaisaran yang dikuasai oleh Diadochi (Alexander's surviving general and heirs).